Meranti,(Global)
Sudah lama Pelabuhan Penumpang yang berada di Kecamatan Rangsang Barat terbilang selesai pengerjaanya dengan menggunakan Anggaran APBD Pemkab Bengkalis , dan itu terjadi pemekaran Kabupaten Kepulauan Meranti banyak terdapat aset Pemerintah peninggalan Kabupaten Induk tak terselesaikan hingga saat ini.
Tentunya ini, menjadi beban bagi Kabupaten Kepulauan Meranti salah satunya pelabuhan tanpa ponton dari awalnya sudah ada dikarenakan mengalami kebocoran / rusak konon katanya lagi dalam peraikan, dengan anggaran Milyaran Rupiah tersebut akan menjadi tanda tanya besar sebagai bahan cerita sarapan pagi bagi masyarakat diwarung kopi sambil berhayal ternyata Pemerintah sebegitu sembrononya menghabur-hamburkan uang masyarakat atau adanya konsfirasi terselubung.
Ternyata pelabuhan yang dibangun tidak bisa digunakan dan dimanfaatkan masyarakat kebanyakan jika tidak dioperasikan penggunaannya bangunan langka tersebut menjadi mubazir.
Pantau awak media online ini dilapangan, cuma melihat tiang besi tertancap sebagai penahan ponton serta tidak adanya perawatan menjadikan pelabuhan tersebut seperti peninggalan zaman penjajahan Belanda.
Kepala Desa Teluk Samak Bahrin, Kecamatan Rangsang Barat Kabupaten Kepulauan Meranti Riau ketika dikomfirmasi media online www.riau-global.com melalui via HP lagi berada di Tanjung Pinang ( Kepri ) Kamis ( 3/1 ) sekira pukul 21.40 wib mengatakan, dengan terbengkalainya Pelabuhan Penumpang yang menjadi Icon kebanggaan Masyarakat Rangsang Barat. Untuk saat ini, kami harus menahan sabar seandainya sudah bisa dipergunakan setidak-tidaknya perputaran keuangan dan ekonomi masyarakat setempat meningkat pesat, pungkas Kades Teluk Samak.
Ditegaskanya lagi, sementara ini masih menggunakan pelabuhan TPI, ketika pasang besar semuanya menjadi tenggelam akses menuju kepelabuhan terhambat menjadiakan suasana tidak nyaman dan mengganggu aktivitas masyarakat mengais rezeki.
"Harapan saya Pemerintah Daerah sudah mengambil langkah guna menyelamatkan bangunan yang ada kalau dibiarkan terus sudah pasti mengalami kerugian besar, paparnya mengakhiri. (Br/Rd ).
No comments:
Post a Comment