Karimun,(Global)
Pada Tahun 2012 yang baru berakhir itu, segala macam bentuk laporan ditujukan ke Pemerintah Pusat untuk membendung aksi nakal para pengusaha tambang timah swasta dan pengusaha tambang bauksit di Kabupaten Karimun.
Sementara kedatangan para pejabat Pusat hanyalah sebatas peninjauan dan jalan-jalan, bukan melakukan penindakan tegas terhadap rusakanya Sumber Daya Alam ( SDA ) serta adanya kerugian Negara, itu tidak pernah tersentuh oleh Aparat Penegak Hukum dari Pusat maupun daerah dari tahun ketahun di Bumi Berazam.
Menurut informasi dilapangan menyebutkan, keterlibatan pihak eksekutif dan legislatif daerah setempat ikut menjadi penentu kehancuran laut dan pulau-pulau penghasil tambang seakan-akan perbuatan itu tidak lagi memikirkan garis hidup keturunan hajat masyarakat Karimun terpenting. Bagi mereka, aji mumpung masih menjabat kehidupan harus menjadi kaya dan senang diatas penderita orang lain.
Sudah tidak ada tempat bagi masyarakat untuk mengadukan nasib buruk menimpa kehidupan sebagai nelayan kecil dimana perairan sudah menjadi miliki pengusaha dan pemerintah Daerah melalui Tambang pasir timah (Mineral Logam) dan Bauksit ( Bijih Aluminium) dipulau , sementara masyarakat cukup dengan menerima sisa lumpur dan limbah hasil olahan disebut juga dengan kompensasi
Ternyata Pemerintah Pusat juga tidak mampu memberikan perlindungan terhadap rakyatnya “ Banyak Bual Aje Kate Orang Melayu, “.
"Pemerintah Pusat hanya disibukan dengan urusan pribadi, kepartaian dan politik menjelang Tahun 2014 sehingga lupa diri kalau didaerah membutuhkan perhatian cukup seriuas", demikian disampaikan Bunda Aminah( 72 ) Ketua LSM Bhakti Melayu Bersatu ( BMB ) Kota Tanjung Pinang saat dikomfirmasi media ini melalui via HP, Selasa (1/1 ).
Disampaikan Bunda Aminah, perjalanan otonomi daerah dijalankan setengah-setengan hati dan Pemimpin Daerah tidak memahami prinsif dari otonomi daerah kalau Pemerintah Pusat seperti "gergaji bermata dua tajamnya" hanya kepada yang tidak mampu bahkan tumpul untuk bertindak, membela kepentingan rakyat dengan demikian masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap Pemerintah Pusat.
Ini pertanda buruk harapan saya ( Aminah-red ) mudah-mudahan Pemerintah Pusat masih mau mendengarkan suara hati masyarakat Karimun atas perlakukan ketidakadilan dan masih terjajah dengan bangsa sendiri, paparnya mengakhiri . (Mas)
No comments:
Post a Comment