Concong, Inhil,(Global)
Dengan memakan jarak tempuh perjalanan laut selama lebih kurang 9 (Sembilan ) dari Kabupaten Karimun ke Kecamatan Concong, Inhil Provinsi Riau dan sebaliknya KM. Adalasan bukan Ferry angkutan penumpang melainkan Kapal Kayu cargo dipergunakan untuk mengangkut hasi laut tujuan Negara Singapura transit di Karimun.
Dengan demikian keberadaan transpotasi milik pribadi pengusaha bernama Aseng berasal dari Kecamatan Concong seakan tidak mampu membendung bagi orang yang mau menumpang ternyata rasa solidaritas ditunjukan oleh empunya Kapal tanpa dipungut biaya. Dan tak jarang penumpang bekerja di Batam , Tanjung Pinang , juga Karimun mau pulang kampung harus menunggu jadwal keberangkatan kapal pada hari kamis bertolak ke Concong dan sebaliknya. Setiap hari minggu sore keberangkatan kapal juga dinanti-natikan sejumlah penumpang dari Concong ke Karimun .
Tradisi ini sudah belasan tahun bahkan puluhan tahun berjalan dan sudah banyak kali Kapal Kayu milik Aseng berganti penumpang tetap saja setia dengan alasan kalau pulang kampung halaman , dari Karimun melalui Kabupaten Indragiri Hilir jaraknya terlalu jauh terkesan lama dan berbelit-belit perjalanannya.
Kendati ada beberapa kapal kayu cargo dari Concong juga membawa hasi laut hanya sampai di Kecamatan Buru dan Kecamatan Moro Kabupaten Karimun.
Salah seorang penumpang Ana ( 34 ) Tujuan Desa Kampung Baru Kecamatan Concong saat ditemui media online www.riau-global.com disalah satu kedai kopi pelantar samping Hotel Gabion, yang lagi bersiap-siap mau berangkat, Kamis (3/1 ) mengatakan, kalau kami pakai SB Sri Gemilang palingan juga nyampai ke Ttembilahan sore hari , jadinya harus bermalam di Tembilahan ongkospun untuk 1 (satu ) orang sebesar Rp 260.000,00,- ( dua ratus enam puluh ribu rupiah) sementara saya (Ana-red) 5 ( lima ) orang sudah berapa kata Ana menjelaskan.
Memang sih , Abk Kapal tidak meminta ongkos lantaran saling kenal tapi kami sebagai penumpang juga tahu diri walaupun tidak besar tetap kami kasih uang sejumlah Rp.20.000,- ( dua pulu ribu rupiah ) terkadang juga kami sebagai penumpang ditawari makan sama Abk Kapal, kalau lagi apes sering ketemu petugas dilaut. Ya… mungkin saja uang terkumpul tersebut diserahkan kepada petugas itukan cuma perkiraan saya aja, cetus Ana menyudahi. (Bm/ma )
No comments:
Post a Comment