Arrow

MENUJU RIAU 1//////////////////////////////

MENUJU RIAU 1//////////////////////////////


KM Andalas Akses Menuju Concong

Posted by Unknown ~ on ~ 0 comments


Concong, Inhil,(Global)
Dengan memakan jarak tempuh perjalanan  laut selama lebih kurang 9 (Sembilan ) dari Kabupaten  Karimun ke Kecamatan Concong, Inhil Provinsi Riau dan sebaliknya KM. Adalasan bukan Ferry angkutan penumpang melainkan  Kapal Kayu cargo  dipergunakan untuk mengangkut hasi laut tujuan Negara Singapura transit di Karimun.

Dengan demikian keberadaan transpotasi milik pribadi pengusaha bernama  Aseng berasal dari Kecamatan Concong seakan tidak mampu membendung bagi orang yang mau menumpang ternyata rasa solidaritas ditunjukan oleh empunya Kapal tanpa dipungut biaya. Dan  tak  jarang penumpang bekerja di Batam , Tanjung Pinang ,  juga Karimun mau  pulang kampung harus  menunggu jadwal keberangkatan kapal  pada hari kamis  bertolak  ke Concong dan sebaliknya.  Setiap hari minggu sore keberangkatan kapal juga dinanti-natikan sejumlah penumpang dari Concong ke Karimun .

Tradisi ini sudah belasan tahun bahkan puluhan tahun berjalan dan sudah banyak kali Kapal Kayu milik Aseng berganti  penumpang tetap saja setia  dengan alasan kalau pulang kampung halaman ,  dari Karimun melalui Kabupaten Indragiri Hilir jaraknya terlalu jauh terkesan  lama dan berbelit-belit  perjalanannya. 

Kendati ada  beberapa kapal kayu cargo dari Concong juga membawa hasi laut hanya sampai di Kecamatan Buru dan Kecamatan Moro Kabupaten  Karimun.

Salah seorang penumpang  Ana ( 34 ) Tujuan Desa Kampung Baru Kecamatan Concong saat ditemui media online www.riau-global.com  disalah satu kedai kopi pelantar samping Hotel Gabion, yang  lagi bersiap-siap mau berangkat, Kamis (3/1 )  mengatakan, kalau kami pakai SB Sri Gemilang palingan juga nyampai ke Ttembilahan  sore hari , jadinya harus bermalam di Tembilahan ongkospun untuk 1 (satu ) orang  sebesar Rp 260.000,00,- ( dua ratus enam puluh ribu rupiah) sementara saya (Ana-red)  5 ( lima ) orang sudah berapa kata  Ana  menjelaskan.

Memang  sih ,  Abk Kapal tidak meminta ongkos lantaran saling kenal tapi kami sebagai penumpang juga tahu diri walaupun tidak besar tetap kami kasih uang sejumlah Rp.20.000,- ( dua pulu ribu rupiah ) terkadang juga kami sebagai penumpang ditawari makan sama Abk Kapal, kalau lagi apes sering ketemu petugas dilaut.   Ya… mungkin saja uang terkumpul tersebut diserahkan kepada petugas itukan cuma perkiraan saya aja, cetus  Ana menyudahi. (Bm/ma )


Related Posts

No comments: