Karimun,(Global)
Pukulan telak berkali-kali menghantam instansi terkait dan penegak hukum, dimana tidak ada rasa malu dan bersalah aktivitas di Pulau Peropos semakin menggila tentu hal ini menjadi urusan Pemerintah Daerah Karimun. Dimana sudah ketahuan terjadi pelanggaran baru kasak kusuk melakukan koordinasi seharus dari beberapa hari lalu setelah berita di Portal Berita Riau www.riau-global.com,beberapa hari lalu sudah dihentikan kegiatan tambang Bauksit tersebut.
Dimana ini butuh penangan cepat karena tidak ada sangkut pautnya dengan masyarakat sekarang antara pihak Pemerintah dengan pihak PT.BMI dan dikhawatirkan lamban dalam mengambil tindakan tentunya hasil kekayaan dipulau tersebut tetap dikuras habis.
Ratus pasang mata dari nelayan setempat melihat apa saja ulah dari perusahaan, loading ketongkang dihantar kekapal tanker yang labuh jangkar diperairan tersebut kejadian ini tentunya dapat mengurangi pandapatan daerah dari sektor tambang. Dan apa bila berbicara soal kerugian negera sudah tentu ada tindakan tegas dari aparat berwenang.
Belum adanya cegah tangkal guna menghentikan kegiatan tambang tanpa izin ekspor, ujar salah seorang warga Sagla yang namanya tidak maut disebutkan saat dilakukan komfirmasi melalui HP, Rabu ( 26/12) kepada media ini hingga berita ini diturunkan mengatakan, aktivitas terus berlanjut entah kapan berakhirnya.
Sepertinya di Kabupaten Karimun tidak terdapat perangkat hukum yang mampu menghentikan kerja gila dikelola PT.BMI, bayangkan saja hanya memiliki Izin ekspor Pulau Kas mengapa pulau lainnya ikut ditambang hasilnya, apa memang begitu peraturannya, ternyata cara pikir dan cara padang Pemerintah Daerah Karimun dibawah IQ normal ketimbang kami sebagai nelayan,katanya sambil mengakhiri. ( Mas )
No comments:
Post a Comment