Karimun,(Global)
Tingkat kesadaran masyarakat di Kabupaten Karimun untuk menjaga kebersihan dirasakan belum tumbuh secara normal, dimana masih saja membuang sampah limbah rumah tangga, jasa perhotelan, toko disepanjang pesisir bahkan armada jasa transportasi (ferry danKapal Kargo ) ikut mendukung program masal merenangkan sampah kelaut.
Kapal Isap Produksi (KIP ) Timah Swasta dan BUMN juga tidak hentinya membuang limbah lumpur , hilir mudiknya KIP menambah rona air laut menjadi tidak lagi jernih bahkan menjadi seperti air teh susu ternyata perusahaan Shipyard juga ambil bagian dari permainan dengan limbah karat dan zat kimia lainnya berbaur menjadi satu juga mewarnai pantai.
Kekhawatir sebagian masyarakat, bukanlah tidak beralasan jika air laut Karimun terkontaminasi dengan zat berbahaya akan menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan terutama kepada masyarakat nelayan kecil , dan juga tempat wisata Pantai Pongkar dan Pantai Pelawan sering kali digunakan untuk berenang bagi pengunjung.
Hingga berita ini diturunkan Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karimun tidak bisa dikomfirmasi.
Untuk mencegah Pemerintah melalui instansi terkait seharusnya sudah punya data lengkap mengenai status kejernihan air laut tidak hanya sebatas wacana.
Sering kali koordinasi setidaknya cukup satu kali saja koordinasinya kerjanya diperbanyak bukan obrolanya ucap, Khalid salah seorang warga PN Tebing ketika dikomfirmasi oleh media ini di tempat wisata Air Terjun Kamis (27/12 ). Disampaikan lagi, terkadang kita susah mau angkat bicara karena kita tidak berada dalam system siapa yang mau dengar pembicaraan kita.
.
Harapan kita, Pemerintah lebih bijak dengan membuat payung hukum sekaligus mengadakan sosialisasi dengan masyarakat dan elemen lainya agar terciptanya kebersihan dilaut Karimun. kedepanya tidak ada lagi kita melihat Sampah dan limbah lainya mengikuti air pasang dan Surut, pungkas Khalid sambil berharap . (Mas/As)
No comments:
Post a Comment