Arrow

MENUJU RIAU 1//////////////////////////////

MENUJU RIAU 1//////////////////////////////


5 Ekor Sapi Bantuan Pemerintah Pusat Mati Mendadak Di Kulim

Posted by Unknown ~ on ~ 0 comments


Hasil Diagnosa Dokter Hewan Dikarenakan Virus Darah

Pekanbaru,(Global)
Lima (5) ekor Sapi Bantuan Pemerintah Pusat untuk Kelompok Tani Puri Makmur, Kelurahan Rejosari, Kecamtan Tenayanraya, mati mendadak.

Padahal, sapi-sapi itu baru mereka terima pada bulan Juni 2012 lalu,demikian disampaikan Sekretaris Kelompok Tani Puri Makmur, Ponidi kepada www.riau-global.com dikulim, Senin (27/8) kemarin.

Disebutka Ponidi, memang untuk tahun 2012 ini kelompok Tani Puri Makmur merupakan satu-satunya kelompok tani di Kota Pekanbaru yang mendapatkan bantuan sapi dari Pemerintah Pusat melalui program Penyelamatan Sapi Betina Produktif.

Diterangkannya lagi, secara sekeseluruhan sapi yang akan diterima sebanyak 62 ekor sapi.Dan saat ini kami baru mendapatkan sapi sebanyak 45 ekor,dengan rincian 25 ekor disalurkan pada tahap pertama dan 20 ekor tahap kedua. Dan dari 45 ekor itu sapi yang kami terima, mati lima ekor. Jadi sekarang tinggal 40 ekor,jelasnya.

Dengan kondisi ini, tentu sisa bantuan yang belum disalurkan sebanyak 17 ekor sapi.Tetapi saat ini pendistribusiannya ditunda hingga masalah sapi-sapi itu tuntas teratasi.

"Memang kami telah melaporkan kejadian itu pada Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Pekanbaru dan mereka sudah turun melakukan pengecekan,’’ ujarnya.

Dari hasil pemeriksaan, adapun diagnosa yang dilakukan Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Pekanbaru menyebutkan, adapun penyebab sapi-sapi itu mati karena terkena virus darah.

Padahal kami, sebagai petani sudah melakukan perawatan dengan baik. Kandang dibersihkan dan diasapkan tetapi ternyata tetap saja ada penyakit kepada sapi-sapi itu,jelas Ponidi .

Untuk itu, kami dari Kelompok Tani berharap Dinas Pertanian dan Peternakan cepat tanggap karena dikhawatirkan jika tidak diatasi segera bisa menyebabkan sapi yang lain mengalami nasib yang sama,pinta Ponidi.(Rgc)


Related Posts

No comments: