Arrow

MENUJU RIAU 1//////////////////////////////

MENUJU RIAU 1//////////////////////////////


Pengembangan Kawasan SIJORI1993-1994 Bohong

Posted by Unknown ~ on ~ 0 comments

 Diduga  Rekayasa  Pejabat  Dan  Pengusaha


Karimun,(Global)
Dengan  dalih   Pengembangan  kawasan  Singapura,Johor, Riau ( SIJORI ) yang  dipusatkan  Pulau  Karimun  Besar  pada  saat itu kini tetap menjadi  dilema  berkepanjangan  oleh warga  Teluk Paku  Kelurahan  Meral  Kecamatan  Karimun  Kabupaten  Kepulauan  Riau  Provinsi  Riau  waktu  itu .

Dengan  luas lahan  yang  dibebaskan  mencapai  4000 Hektare terdiri dari 300 Kepala  Keluarga  dengan  harga  Rp.200 permeter  pembebasan  lahan  dari  PT.Citra Karimun  Perkasa  ( CKP ) yang beralamat  di Karimun  syarat  dengan  Konsfirasi  dengan  pejabat  waktu  itu.

Masih  ditahun  yang  sama, ada warga yang  menerima  ganti rugi sebesar  Rp.6.000 sampai  Rp.8.500 permeter  yang  sangat disayangkan dalam pembebasan lahan Teluk Paku adanya tindakan  kekerasan fisik  terhadap  warga  yang dilakukan oknum Angkatan Darat (Anggota Koramil )  tindakan yang dilakukan  sangat  pahit  dirasakan keluarga  korban  dari stress hingga mengalami gila permanen  akibat penganiayaan  yang  mereka  terima.

Dan yang  anehnya  lagi,  pembebasan  lahan  Teluk  Paku Tahun 1993 menuai  kecaman  berbagai pihak  akan tetapi  Surat Keputusan   (SK )  Tim  pembebasan  lahan  yang  hanya  berlaku  empat  bulan justru  terbit  di Tahun  1994,  dengan  arti kata dilakukan  pembebasan  terlebih  dahulu  Surat Keputusan  Tim  menyusul   yang  terdiri  dari  pihak  Pemerintah  dan  Pengusaha  (Salim Group ).

Sementara  dari  pihak pemerintah  yang  terlibat  kedalam tim pembebasan lahan  sudah  ada  yang  meninggal  dunia  (Mantan Lurah Meral ),  bahkan  ada  yang  sudah  menjadi  penghuni  jeruji  besi  (Mantan Camat  Karimun )  dikarenakan  kasus  yang  lain dan ada yang  mendapat  kursi  empuk  sebagai  Kepala  Dinas  berinisial  (AS )  di Pemkab  Karimun  saat  ini  dan  Kepala  Badan Pertanahan Nasional  (BPN ) Tanjung Pinang  yang  tidak  tahu  kemana  rimbanya.

Dari  Tahun 1993  sampai  saat  ini  pengembangan kawasan   Sijori  tidak terbukti   hanya pepesan kosong  belaka  yang  ada hanyalah  semak belukar yang  dianggap  oleh  sebagian  masyarakat Kabupaten Karimun  sebagai  penghambat  pembangunan   ,  sehingga  pihak  PT.Citra  Karimun  Perkasa (CKP ) dengan  leluasa  menjual  kepada  pihak lain  tidak hanya  di Teluk Paku yang  menerima  musibah ini akan tetapi  Kampung  Pelambung  Pongkar kelurahan Tebing saat itu ikut  di lahap termasuk  hutan lindung  yang  dikuasi  oleh PT. (CKP ) hingga  sekarang.

Amirullah ,  Ketua   Kelompok  Tani  Nelayan  Andalan  (KTNA)  Kabupaten  Karimun  saat  ditemui  media on line www. riau-global.com  di kediamnya  Jum’at  (30/11 )  mengatakan  sudah  berbagai  cara kita tempuh  untuk  mengambil  kembali  lahan  yang  sudah  dibebaskan  karena  cacat hukum  kita dibohongi  dan  dibodoh-bodohi  oleh  pejabat  dan   pengusaha   waktu  itu.

"Terus  terang  kami  terlena  dengan  janji  manis  dan kita rela lahan diganti  dengan  harga Rp.200 permeter  guna memajukan  Kecamatan  Karimun  dengan  harapan  warga  Teluk  Paku dapat  di terma  bekerja  tidak  ada  yang  menjadi  pengangguran  dan ini  merupakan  Proyek  terbesar  di Asia Tenggara  tentunya  banyak menyerap  tenaga  kerja",   ujar Amirullah  dengan  nada geram.

Tambahnya   lagi,  dahulunya  tetangga  saya memiliki  lahan cukup  luas  sekarang  untuk  bertempat tinggal harus  menyewa  kembali  kepada  pihak  perusahaan  sementara  untuk  kebutuhan hidup harus menjadi  pengumpul  pasir  darat  guna  menghidupi  keluarga.

Kepedulian  Pemkab Karimun belum  lagi  menyentuh  sampai  kelapis  bawah  dan kemungkinan dalam  waktu  dekat  ini  saya dan  teman-teman  akan berangkat  ke  Jakarta  guna  menindak  lanjuti  surat  yang  telah  kami  kirimkan  kepada  salah  satu  Menteri  yang  terkait  akan hal ini,   kami  butuh  keadilan,   kesejahteraan  dan  penegakan  hukum   yang   telah  semena-mena  dengan  hidup  dan  kehidupan  kami dan anak cucu kami,  paparnya.  (Mas )


Related Posts

No comments: