Karimun,(Global)
Proyek parit jalan Telaga Tujuh yang dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemkab Karimun tidak pernah diselesaikan sampai kehilir, sudah hampir 6 tahun warga menunggu kelanjutan dari pembangunan tersebut nyatanya sampai saat ini belum ada tanda-tanda mau dikerjakan tetapi ukur mengukur sering kali dilakukan pihak Pemerintah namun hasilnya masih saja nihil.
Proyek parit yang terletak di Telaga Tujuh RT.04 RW.04 Kelurahan Sungai Lakam Kecamatan Karimun yang berbatasan langsung dengan Kuda Laut Kelurahan Baran Kecamatan Meral Kabupaten Karimun tidak jelas kapan akan dikerjakan.
Daerah ini cukup rawan banjir apa bila hujan turun walaupun hanya sebentar tidak mampu menampung buangan air dari daerah Telaga Riau ( Kolong Atas ) dan menumpang lewat disamping Kantor Polres Karimun sekitarnya tidak tertata dengan baik. Ditambah parit yang berperan sebagai mengalirkan air ke laut terhenti ditengah-tengah perkampungan warga Telaga Tujuh ( Kolong Bawah ) dan daerah Kuda Laut Baran. Diperkirakan parit yang menuju ke arah laut sepanjang 200 meter hingga saat ini belum dilakukan penggalian (pengerukan ) sama sekali.
Pada Bulan November saja tiga atau empat kali, warga yang menghuni kawasan rendah dan dekat dengan laut ini mengalami banjir dimana kedalaman air yang masuk kerumah meraka mencapai 50 cm dan diperparah naiknya air laut ( Pasang Besar ) orang Karimun menyebutnya pasang Keling mengakibatkan aktivitas warga terganggu. Semantara sisa dari banjir tersebut menimbulkan berbagai penyakit diantaranya panyakit gatal-gatal pada anggota tubuh, Diare dan banyaknya terdapat bibit jentik-jentik (nyamuk ) di saluran air sekitar rumah warga.
Dan jika proyek itu tidak juga dikerjakan dikhawatirkan dapat memperparah keadaan yang ada tentu akan membuat warga merasa tidak aman serta tidak nyaman dan yang ditakutkan warga pada saat hujan turun malam hari tentu jarak penglihatan terbatas serta bermunculan hewan berbisa disekitar rumah warga.
Ketua RW.04 Mohd Rasyid , Telaga Tujuh Kelurahan Sungai Lakam Kecamatan Karimun ketika ditemui media online www. Riau-global.com direstoran Lucky Cake Rabu ( 5/12 ) mengatakan, sudah sering kali kita mengukuti kegiatan Musrembang di kantor kecamatan. Berbagai pandapat, usulan serta saran kita sampaikan dalam pertemui tersebut namun sampai saat ini juga tidak ada hasilnya,sesal Ketua RW 04 itu lagi. . Terkadang kita ( Rasyid- red ) menjadi jenuh, bosan jadinya kita membuat pertemuan kalau aspirasi warga tidak direspon sementara pertemuan tersebut menggunakan biaya yang cukup besar,sebutnya lagi.
Lanjutnya lagi, kitapun tahu dana itu kan ada terkeculi Pemkab Karimun melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) sudah bangkrut baru tidak bisa berbuat apa-apa. Harapan saya, adanya perhatian Pemkab Karimun terhadap keluh kesah warga di Kelurahan Sungai Lakam terutama pemaritan dan penggalian guna melancarkan keluarnya air ke laut, karena hal itu yang lebih utama kendati ada yang lain sementara yang kita butuhkan hanya itu saja, pintanya sambil berharap.( Mas )
No comments:
Post a Comment