Ini Dosa Siapa…?
Karimun,(Global)
Mengejar ketertinggal pembangunan dibeberapa sektor wajar dilakukan guna pembenahan wajah terbaru di Ibu Kota Kabupaten Karimun dari kota tua menjadi kota modern. Pembangunan Jalan Pesisir yang menghabiskan anggaran Ratusan Miliar Rupiah diharapakan dapat menjadi Icon Kabupaten Karimun.
Tetapi nyatanya setelah apa yang dinginkan dapat tercapai tentu tidak lantas membuat masyarakat terlalu bergembira, Akan tetapi merenungkan apa jadinya Coastal Area untuk kedepannya akankah memberi keuntungan atau mendatangkan bencana.
Pembangunan yang hampir tuntas tidak diikut sertakan dengan ketegasan serta pengawasan dari Pemkab Karimun melalui berbagai Instansi terkait membuat Jalan Pesisir Coastal Area pada malam hari dijadikan tempat maksiat oleh ulah dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Kabupaten Karimun yang disebut juga bumi berazam salah satu Azam Kabupaten Karimun ialah Iman dan Taqwa ( Imtaq ).Akhir ini rasa tidak nyaman dan malu kalau menyaksikan perbuatan-perbuatan orang-orang yang melampiaskan nafsu birahi dibangunan yang termasuk kedalam Proyek Coastal Area. Rasa saling menghargai dan hilangnya sopan santun serta adat ketimuran yang selama ini dibanggakan menjadi sirna dibumi berazam.
Dimulai dari malam Jum’at sampai puncaknya dimalam minggu ajang pesta nafsu birahi dipertontonkan didepan mata dan obat-obtan yang dilarang ikut beredar di Jalan Pesisir Coastal Area. Jalan yang indah diterangi lampu disepanjang jalan juga dimanfaatkan oleh generasi muda Karimun untuk menjadikan ajang Balapan Liar, seakan-akan nyawa tidak lagi menjadi berharga.
Pantauan media ini, dilapangan Selasa ( 4/12 ) malam pukul 21.00 wib, bangunan yang ada tidak dilengkapi fasilitas penerangan menjadikan tempat yang banyak didatangi oleh kaula muda ini hampir setiap malam. Bisa hanya sekedar bersantai tetapi jika ada yang menjadikan bangunan itu tempat berbuat maksiat tentu menjadi masalah.
Kepedulian Pemkab Karimun dan Instansi-instansi terkait seperti disengaja tidak adanya upaya pencegahan dan melakukan tindakan tegas ataupun melakukan razia secara besar-besaran sebagai langkah penertiban terhadap “ PEKAT “ di Coastal Area.
Gunardi, Sosok pemuda kreatif asal Bandung baru enam bulan menginjakan kakinya di Kabupaten Karimun saat ditemui media online www.riau-global.com Selasa ( 4/12 ) malam mengatakan, setelah sekian lama memperhatikan dimalam hari saya hampir tidak percaya melihat kejadian yang menjijikan serta memalukan. Ternyata kejadian ini bukan saja terjadi di kota-kota besar yang ada di Indonesia rupanya Karimun juga ada sebut Gunardi.
Seharusnya, Pemkab Karimun bisa berperan aktif memperhatikan hal itu dan jika tidak maka kehancuran Generasi Muda Karimun akan ada didepan mata , sedangkan nasib masa depan meraka masih panjang untuk meraih pretasi gemilang tentunya hal ini yang harus menjadi prioritas utama, katanya lagi.
Apa bila tidak di antisipasi dari sekarang kedepanya Kabupaten Karimun susah mendapatkan Pemimpin yang Ideal,sebut pemuda itu lagi. Tidak hanya orang tua tetapi peran Pemerintah sebagai pihak penyelenggara harus dapat menyelamatkan masyarakatnya dari hal-hal negatif jangan sampai Tuhan menegur kita terlalu dalam hal lain nantinya baru akan sadar,himbuhnya.( Mas )
No comments:
Post a Comment