Karimun,(Global)
Agar tidak kehilangan jati diri dan pencitraan Pemkab Karimun harus berpikir bijak, tidak lagi berandai-andai hanya sebatas wacana berupaya semaksimal mungkin pembangunan dipelosok desa terbenahi.
Geliat percepatan pembangunan digesa dan dipercepat dan tidak meratanya pembangunan didesa-desa dan buruknya kwalitas proyek yang , ini mengisyaratkan adanya pengawasan tidak optimal dari instansi terkait.
Pembangunan dipelosok desa harus manjadi prioritas dan harus dilihat sampai dimana suatu keharusan pembangunan menjadi kebutuhan masyarakat, Jangan sampai terjadi kebohongan pada setiap pendataan.
Masyarakat tidak tahu menahu tentang pembangunan infrasturtur masuk kedesa rasa gembira dan senang mana kala masyarakat menerima kehadiran proyek, Perlu diingat jangan sampai membuat masyarakat gelisah dan resah dikarenakan proyek dikerjakan tidak bermutu jauh dari harapan masyarakat.
Mempercepat pembangunan harus tepat sasaran agar anggaran tidak menjadi mubazir, Pemkab Karimun sebagai pembuat komitmen harus berbesar hati dapat menerima usulan , saran , kritikan bahkan tawaran serta keinginan masyarakat desa setempat hal ini guna menghindari kesalahan fatal sehingga Pemkab Karimun dengan berbagai proyek pembangunan dipersalahkan terkesan asal jadi.
Pemetaan dari berbagai desa tentunya tidak sama letak geografis ikut sebagai penentu proyek apa saja yang pantas buat masyarakat, Pendidikan, Ekonomi, Kesehatan, Sosial. Ini perlu diperhitungan dengan tidak mengesampingkan tujuan Pemkab Karimun diminta berlaku adil dalam pembangunan dipelosok desa tidak hanya tertumpu dikota semata.
Mantan anggota DPRD Karimun periode tahun 2004-2009 Zuriantiaz saat ditemui media online www.riau-global.com di Pelabuhan Tanjung Gelam Karimun, Senin (10/12 ) mengatakan, satu wilayah kabupaten dikatakan berhasil harus memiliki barometer yang jelas.
Selagi ada pelosok desa tertinggal dibidang pembangunan dan tidak merata belum dikatakan suatu keberhasilan serta pretasi dicapai secara gemilang, terangnya.
Lanjutnya lagi, merosotnya moral oknum kontraktor dan pejabat pembuat komitmen ikut melemahkan roda pembangunan dengan tidak berkwalitasnya bangunan yang dikerjakan, contohnya proyek jalan belum sampai satu tahun digunakan besinya sudah tumbuh berkembang ditengah jalan dikarenakan banyaknya pasir sebagai pupuk ketimbang semen. ( Mas )
No comments:
Post a Comment