Arrow

MENUJU RIAU 1//////////////////////////////

MENUJU RIAU 1//////////////////////////////


Kerusakan Darat dan Pantai Kabupaten Karimun Warisan Siapa. ?

Posted by Unknown ~ on ~ 0 comments



Karimun,(Global)
Setengah  hati  melakukan  pengawasan  dari  berbagai Instasi di Kabupaten Karimun  atas  kerusakan disebabkan ulah tangan jahil manusia semenjak ditemukannya Timah ( Mineral Logam ) di Kepulauan Karimun besar yang kini menjadi pusat Pemerintahan Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau (KEPRI) kini  hanya meninggalkan kenang-kenangan yang tidak terlupakan bagi generasi mendatang.

Begitu  ganasanya  eksplorasi  dan eksploitasi  mengambil hasil dari dalam perut bumi Pulau Karimun besar menjadikan  beberapa wilayah  penambangan tercabik-cabik dan terjadi kawah-kawah raksasa  yang menganga  tanpa  bisa  direklamasi  kembali.

Tidak hanya sampai disini hengkangnya  PN. Tambang  Timah ke Prayun Kundur  juga  melakukan aktivitas yang sama yang sekarang menjadi PT.(PERSERO )Tambang Timah  salah satu  Badan Usaha Milik Negara (BUMN)  di Kabupaten  Karimun,  Kabupaten  Karimun  dengan  deretan  perbukitan juga ikut menjadi korban pertambangan batu Granite yang dilakukan oleh perusahaan tambang Granite menjadikan pemandangan tidak lagi hijau melainkan gersang dan tandus seperti  anak gadis tanpa busana bahkan  ada perusahaan dengan sengaja melakukan pemblastingan (Peledakan ) batu  Granite dikawasan  Hutan Lindung beberapa tahun  silam.

Kata-kata  yang  pantas untuk disebutkan,  "Keluar  dari mulut Harimau masuk kemulut  Buaya"  laut Kabupaten  Karimun  juga  menanggung nasib  sama tidak terlepas dari perburuan pasir Timah (Mineral Logam) beroperasinya  Kapal  Isap  Produksi  (KIP) Timah  dan  Kapal Keruk  milik Negara ,  dan  Kapal Isap Produksi  (KIP)   Timah  milik Pengusaha Swasta  terkesan tidak ada kepedulian rusaknya  habitat dan ekosistem laut  serta  pemcemaran  yang  berdampak  buruk bagi hidup dan kehidupan Generasi mendatang.

Dari  historis  panjang  sejarah  pertambangan di Kabupaten Karimun tentunya  akan  menjadi pertanyaan  generasi  mendatang,  apakah  ini  hasil yang  ditinggalkan oleh pemimpin yang lalu, ini juga menjadi  pelajaran  bahwa  yang  menghabiskan  Sumber  Daya  Alam  (SDA)  Kabupaten  Karimun bukanlah  bangsa  lain  melainkan  bangsa  sendiri  akan tetapi  pemimpin  saat  ini  dengan  kekuasaan  serta  menghalalkan  segala cara.

Tanpa  belas kasih belum  tentu  hasil selama  ini dinikmati oleh masyarakat  ternyata  banyak  masyarakat  miskin  di pulau-pulau  yang  tersebar  di Kabupaten Karimun.

Salah seorang warga Sungai Lakam, Hen (40) ketika ditemui  awak  media on line www. Riau- global com. Kamis (29/11) jam. 10.40 wib,  dikediamanya  mengatakan  kalau  saja  kekayaan  alam Karimun dikelola dengan benar  dan secara  propesional  hasilnya  untuk  kepentingan  masyarakat  “ MISKIN “ untuk  dibuatkan usaha  setidak-tidaknya  menjadi  penguatan  ekonomi  masyarakat  ( Pertumbuhan Ekonomi ).
 
Sehingga   masyarakat  miskin  lepas dari  jeratan  dan belenggu  kemiskinan  tersebut,  ujar Hen.
Tambahnya  lagi ,  Pemerintah  Daerah  harus  memikirkan  dan berbuat  yang  terbaik  untuk masyarakat  dan  jangan  ajarkan  masyarakat  menjadi  pengemis  dirumah  sendiri,  dengan  kekayaan  alam  yang  ada  wajar  dan  cukup  pantas  kalau  Pemerintah  Daerah  dapat  mensejahterakan masyarakat  secara   bertahap,  tuturnya, (Mas )


Related Posts

No comments: