Arrow

MENUJU RIAU 1//////////////////////////////

MENUJU RIAU 1//////////////////////////////


Disebut-Sebut Akibat Kelalaian KPA

Posted by Unknown ~ on ~ 0 comments



Kampar, (Global)
Pembangunan 6 unit gedung Balai Nikah yang menggunakan dana APBN Tahun anggaran 2012 yang bernilai hampir Rp  2 Miliar Rupiah, yang masing-masing 1 unit gedung menelan biaya Rp 360 juta yang terletak di 6 Kecamatan Kabupaten Kampar-Riau , diduga kuat gagal dikerjakan tepat waktu diduga diakibatkan kurangnya kepedulian dan kelalaian dari Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).

Menurut informasi yang dihimpun dari beberapa narasumber yang terpercaya yang tidak mau disebutkan namanya , selain kelalaian KPA juga pengerjaan 6 gedung di Satuan Kerja kantor Kementrian Agama Kabupaten Kampar itu diduga kuat sarat akan Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN).

Pasalnya informasi yang diperoleh seharusnya pekerjaan 6 unit gedung Balai Nikah itu berakhir Oktober 2012. Namun dari 6 gedung itu diduga kuat hanya 1 unit yang selesai tepat waktu , sementara 5 unit belum selesai dikerjakan.

Berdasarkan investigasi wartawan media ini pada Rabu(14/11) waktu lalu di Desa Teratak Kecamatan Rumbio Jaya ditemukan dilokasi bahwa gedung itu belum selesai dikerjakan dan kendatipun sudah dikerjakan sejak sebulan sebelum puasa namun di lokasi tidak ditemukan “Plank Proyek” sehingga proyek itu terkesan tertutup untuk diketahui publik.

Menurut keterangan salah seorang warga Kecamatan Rumbio Jaya yang tidak bersedia menyebut namanya , bahwa sudah ada 3 pemborong bergonta-ganti dan semuanya pergi karena pembayaran tidak jelas.Juga salah satu warga lainnya berkomentar “ pekerjaan ini tersendat-sendat dan baru 3 hari ini dikerjakan kembali dan dulunya pemborong mula-mula bernama Ikhsan dan karena uang gaji pekerja tidak jelas akhirnya para pekerjanya tidak ada yang mau bekerja ,begitu juga pemborong selanjutnya mengalami hal yang sama yaitu tersendat-sendat dalam biaya sehingga bahan untuk bangunan terkendala dan mengakibatkan bangunan tidak selesai sampai saat ini,” kata warga sekitar desa itu.

Ketika dikomfirmasikan kepada Kanmenag Depag Riau Drs Tarmizi Tohor,Selasa (20/11) pukul 13.30 Wib, tidak berada ditempat. Sementara  ajudan Tarmidzi mempersilahkan wartawan untuk mengkonfirmasi Bidang Urais(Urusan Agama Islam), lagi pihak yang berkompeten untuk dikonfirmasi tidak bersedia untuk memberi keterangan dengan berkilah bahwa itu bukan bidang mereka.

Namun lelaki yang tidak bersedia nama dan wajahnya untuk dipublikasikan itu mengatakan ,“kalau masalah itu sudah menjadi wewenang Ka.Kanmenag kabupaten Kampar jadi ada baiknya anda konfirmasikan saja tentang itu ke sana,” kilahnya.

Sementara dikonfirmasikan pada kamis siang(22/11)kepada Drs.H. Fairus,MA selaku Kepala Kantor Kementerian Agama kabupaten Kampar mengatakan.” Pada saat ini seluruh bangunan itu masih dikerjakan dan jika ada keterlambatan dalam penyelesaian kerja maka sebagaimana diatur dalam Keppres No 53 Tahun 2012 maka dapat diperpanjang 50 hari lagi ,itu disebabkan karena alam apalagi saat ini sedang musim hujan,”katanya,terkesan bahwa “Plank Proyek” yang tidak ada di lokasi proyek dan pemborong yang bergonta-ganti dibenarkan oleh peraturan.

Namun,saat Wartawan mempertanyakan perusahaan mana saja yang melaksanakan pekerjaan itu, H.Fairus menjawab tidak tahu,” Kalau perusahaan mana saja itu saya persilahkan anda untuk konfirmasi kepada panitia di Kanwil,”sebut orang nomor satu di kantor itu, terkesan membantah dan “melempar bola panas” kembali ke Kanwil karena sebelumnya hasil konfirmasi Wartawan ini di kantor kanwil mengatakan, bahwa seluruh pembangunan gedung Balai Nikah itu merupakan wewenang kantor Kementerian Agama kabupaten Kampar.

Ironisnya saat dikonfirmasi pada Ka.Kanmenag Kampar itu,Informasi yang diperoleh bahwa Kamis(22/11) sekira pukul 13.00 WIB walaupun tidak datang hujan di lokasi pembangunan gedung Balai Nikah di kecamatan Perhentian Raja diduga terbengkalai, pasalnya tidak ada seorang pun yang bekerja dilokasi dan informasi yang diperoleh dari salah seorang warga yang mengaku bernama Ilham mengatakan ,” pemborong yang bernama Adi lari dan saya sendiri mencari dia karena salah satu pekerjanya bernama Heri memasukkan bahan bangunan kepada Adi(pemborong) yang sampai saat ini belum dibayar,” katanya penuh nada emosi. Sampai dimana berita berlanjut? Akan tetap di tindak lanjuti(Saipul)


Related Posts

No comments: