Oleh : Dista Kurniawan
Setiap tahun saat hari raya Idul Fitri datang ada tradisi yang tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat Indonesia, tradisi tersebut adalah tradisi mudik. Masyarakat Indonesia berbondong-bondong pulang ke kampung halaman demi bertemu keluarga yang sudah lama tidak dijumpainya.
Jarak yang terkadang tidak dekat bukan lagi sebuah halangan bagi para pemudik untuk merayakan lebaran bersama keluarga. Hal ini dikarenakan masyarakat sudah memiliki banyak alternatif yang bisa digunakan dalam memilih transportasi yang akan digunakannya. Sarana transportasi masal seperti, kapal, pesawat, kereta, bis maupun transportasi pribadi semacam mobil dan sepeda motor bisa dipilih masyarakat semasa mudik.
Tetapi, dari sekian banyak pilihan transportasi tersebut. Para pemudik pada umumnya lebih cenderung memilih sarana transportasi pribadi seperti, mobil dan sepeda motor. Hal ini dikarenakan masyarakat menganggap sarana transportasi masal yang ada masih jauh dari kenyamanan seperti sopir bis yang ugal-ugalan, jadwal kereta dan pesawat yang terkadang tidak tepat maupun standart keamanan penumpang yang minim pada jasa transportasi kapal.
Dari berbagai macam keluhan dan problema yang dihadapi transportasi masal tersebut. Solusi yang tepat hendaknya pengelolah jasa transportasi harus bersikap lebih profesional baik dalam menepati jadwal yang ada maupun lebih selektif dalam memilih sopir. Selain itu keselamatan penumpang juga harus menjadi prioritas utama. Selama ini pengelolah transpotasi seperti bis lebih mengutamakan keuntungan saja yang lantas mengabaikan kondisi kendaraan yang tentunya berakibat membahayakan keselamatan penumpang.
Di sisi lain Pemerintah melalui Kementrian Perhubungan juga harus menyiapkan segala persiapan selama musim mudik berlangsung. Kondisi jalan yang belum layak untuk dilalui selama mudik harus segera diperbaiki. Hal ini dikarenakan jalan yang berlubang biasanya menjadi pemicu kecelakaan.
Selain itu menjelang lebaran tiba Dinas Perhubungan (Dishub) harus lebih intens melakukan sidak mengenai segala persiapan transportasi masal yang digunakan selama musim mudik. Apabila ada pengelolah transportasi yang sengaja maupun lalai dalam melindungi keselamatan penumpang haruslah segera ditindak secara tegas. Hal ini dimaksudkan agar memberi efek jerah pada pengelolah transportasi yang nantinya mereka lebih memperhatikan keselamatan penumpangnya.
Kemudian hal yang tidak kalah penting yang harus dilakukan oleh pemerintah adalah menyediakan transportasi penghubung. Transportasi penghubung ini dimaksudkan agar pemudik setelah turun dari bandara, stasiu maupun terminal langsung tersedia transportasi lain yang bisa menghubungkan mereka ke tempat tujuan.
Apabila semua keluhan masyarakat mengenai transportasi masal tersebut diperhatikan dengan sungguh-sunguh dan kemudian melakukan semua solusi yang ada. Maka masyarakat akan lebih cenderung menggunakan jasa transportasi masal selama perjalanan mudik.
Masyarakat akan lebih merasa nyaman dan tidak perlu lagi khawatir dengan keselamatannya. Selain itu beralihnya masyarakat dalam menggunakan transportasi masal juga bermanfaat untuk mengurangi angka kecelakaan yang setiap tahunya meningkat. Hal ini dikarenakan kecelakaan yang terjadi selama masa musim mudik sering terjadi dikarenakan lalainya para pemudik yang menggunakan transporasi pribadi. Satu manfaat yang tidak kalah penting apabila beralih ke transportasi masal adalah dapat mengurangi kemacetan yang ada. Jadi, masyarakat akan lebih cepat sampai tujuan karena berkurangnya volume kendaraan pribadi.
*Dista Kurniawan (Mahasiswa Studi Politik Islam di IAIN Sunan Ampel) (dikutip dari situs www.kabarindonesia.com)
No comments:
Post a Comment