Oleh : KH Abdullah Gymnastiar
Memasuki bulan suci Ramadan ini, saatnya kita lebih meningkatkan bersih-bersih diri atas segala kekeliruan dan dosa selama ini. Bulan Ramadan bulannya pengampunan dosa. Maka amatlah rugi kita memasukinya tetap dalam keadaan penuh dosa, tanpa bertekad memohon ampunan dan bertaubat.
Dosa terhadap Allah seringkali kita tidak merasa, karena mungkin sudah terbiasa melakukan hal tersebut. Maka sejak memasuki Ramadan, hendaknya pintu pengampunan Allah teruslah diketuk. Hingga di akhir Ramadan mendatang, benar-benar kita sudah masuk ke dalam ruangan pengampunan Allah. Dosa terhadap sesama pun, penting segera meminta maafnya, dan selesaikan hak-haknya dengan tuntas. Agar pengampunan Allah bisa kita raih dengan sempurna.
Lihat di perpustakaan kita, misalnya, apakah masih ada buku-buku yang bukan milik kita? Kalau ada segera kembalikan. Karena buat apa kita menyimpan sesuatu yang tidak halal bagi kita. Sehingga semuanya bersih dari yang haram. Bahkan selain bersih dari yang haram, kita bersihkan diri kita dari sesuatu yang berlebihan. Kalau celana, sarung, pakaian, dan kerudung kita terlalu banyak, segera keluarkan. Daripada tidak kita pakai, lebih baik dimanfaatkan orang yang membutuhkan.
Tidak usah takut kehabisan pakaian karena Allah-lah pemberi rezeki dan tidak mungkin Allah melalaikan orang yang menafkahkan rezekinya di jalan Allah. Yakinlah, Allah tidak akan pernah lupa membalasnya. Allah tahu kapan kita membutuhkannya karena Dialah pengatur rezeki yang hakiki.
Datangnya Ramadan ini, bebaskan pula rumah kita dari hal yang sia-sia. Karena siapa lagi yang kita cari keridhaannya selain Allah. Senangkah bila rumah kita dipuji manusia tapi dibenci Allah?
Ramadan adalah saat di mana kita menjadi paling dermawan dalam hidup kita sebagaimana Rasulullah dalam menafkahkan rezekinya di bulan Ramadan. Tidak sulit bagi Allah untuk membalas setiap hamba-hamba-Nya.
Bagi yang masih lajang, tidak ada salahnya berniat sungguh-sungguh di bulan Ramadan karena menginginkan jodoh, untuk menggenapkan separuh agama, sepanjang kita ingin dijodohkan oleh Allah. Dialah yang menyuruh kita menikah dan Dialah yang menciptakan kita berpasang-pasangan, kepada siapa lagi kita meminta kalau bukan kepada-Nya. Yang pasti, Allah tidak akan mengecewakan kalau kita bersungguh-sungguh kepada-Nya.
Mulai sekarang, sembari membersihkan rumah, bersihkan pula pikiran dan hati kita dari pikiran negatif. Jangan pernah berpikir benci kepada seseorang karena bisa mengotori hati kita. Mulai saat ini, jadilah orang yang pemaaf. Tidak ada lagi pikiran-pikiran untuk membalas dendam.
Mulai sekarang, latihlah untuk tidak celetak-celetuk asal bicara. Perkara terjadi turun hujan besar atau kecil, misalkan, tidak usah dikomentari negatif. Sehingga tidak ada lagi kata-kata yang membuat Allah tidak suka.
"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." (QS Ali Imran [3]:133-134).
* Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhiid
Pendiri dan Pembina DPU Daarut Tauhiid
No comments:
Post a Comment