Pekanbaru,(Global)
Warga Pekanbaru sebenarnya tidak perlu cemas akan kesulitan air untuk minum dan sebagainya. Karena Sungai Siak yang membelah kota ini yang juga sungai terdalam di Indonesia ini, tentunya dapat menjamin kebutuhan setiap warga kota Pekanbaru.
Tapi kenyataanya, masyarakat umumnya yang menggunakan fasilitas dari pemerintah kota seperti PDAM, sejauh ini sangat mengeluhkan keberadaan air untuk kebutuhan sehari-hari. Ironis memang, air bersih bagi masyarakat kini tergolong suatu kebutuhan yang sulit untuk didapat, jikapun ada merupakan usaha masyarakat sendiri dalam mendatangkan air bersih, dengan sumur bor atau galian.
Seperti yang diungkapkan, Elmustian, warga Pintu Angin Kelurahan Rintis Kecamatan Limapuluh Pekanbaru ketika ditemui Riau-global.com mengakui, kinerja pemerintahan Kota Pekanbaru dapat dikatakan tergolong lemah dan terkesan separoh-separoh, atau dapat dikatakan separoh hati. Sehingga masalah air yang sebenarnya tidak perlu lagi di bicarakan malah menjadi masalah yang imbasnya tentu kepada masyarakat.
"Bayangkan sudah berbulan-bulan keberadaan air PAM yang sudah tidak mengalir lagi, sehingga warga sangat kesulitan dalam memperoleh ari untuk kebutuhan sehari-hari,"ungkapnya dengan nada kesal,Jumat (04/05) kemarin.
Menurut Elmustian, Pemerintah Kota seharusnya tanggap untuk penyediaan air bersih bagi masyarakat, Namun tentunya sangat dibutuhkan keseriusan. Seperti halnya tata letak ruang kota yang masih semeraut dan meski harus ditata ulang sehingga keberadaan seperti fasilitas air bersih untuk kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi.
"Pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Pekanbaru, sebagai pemasok utama air bersih, terkesan tidak mampu menjangkau sarana air bersih untuk masyarakat kota, terutama yang dirasakannya sejauh ini. Intinya masyarakat tidak bisa menikmati air bersih PDAM secara merata, jangan kan yang sudah tersalurkan masih mengeluhkan kondisi seperti saat ini, apa lagi yang tidak pernah tersentuh. Jikapun ada dengan pelayanan yang ada saat ini membuat pelanggannya kecewa. Terpaksa masyarakat yang tentunya membutuhkan air bersih untuk di konsumsi harus mendapatkan air bersih dari dalam tanah, atau sumur yang dibuat sendiri atau terpaksa membeli air bersih untuk kebutuhan hidup sehari-hari."ujarnya.
Menanggapi hal itu, anggota DPRD Kota Pekanbaru dari Komisi IV, Arbi ketika dimintai pendapatnya oleh portal berita ini mengatakan, yang perlu dilakukan pemerintah saat ini adalah melakukan evaluasi kembali terhadap Dirut PDAM, jika perlu disuruh mundur saja. Karena memang tidak ada progress yang jelas dari kerjanya," Sampai hari ini tidak jelas progress kerjanya dan sekarang meminta suntikan dana lagi dari APBD," tegas Arbi.
Untuk Arbi meminta, agar Dirut PDAM bisa bekerja secara profesional dan memberikan kontribusi kepada PAD Kota Pekanbaru," Kita akui PDAM kita ini lagi sakit, namun jangan hanya berharap dana dari APBD saja ,sementara kontribusi PAD sampai hari ini tidak ada," tuturnya
Disamping itu, tambahnya, pelayanan PDAM kepada masyarakat tidak kunjung membaik, sehingga banyak masyarakat yang memutuskan tidak lagi mengunakan PDAM.
"Banyak masyarakat berhenti berlangganan PDAM, karena mutu air tidak juga kunjung membaik dan sering mati. Untuk ita, dari DPRD tidak keberatan memberikan suntikan dana asal ada komitmen yang jelas dari PDAM, karena dana yang kita berikan merupakan dana rakyat yang harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat Pekanbaru," tegasnya mengakhiri.(Rgc-bi)
No comments:
Post a Comment