Arrow

MENUJU RIAU 1//////////////////////////////

MENUJU RIAU 1//////////////////////////////


Bahaya, Obat Batuk Destro Disalahgunakan Remaja

Posted by Unknown ~ on ~ 0 comments

Lemahnya Pengawasan Ortu dan Pemerintah


Karimun,(Global) 
Tidak ada rotan akar pun jadi, karena pengawasan dari orangtua menentukan nasib anak-anak remaja di Kabupaten Karimun saat ini. Tanpa disadari anak-anak remaja seusia sekolah dan yang sudah berumah tangga sekalipun jadi korban keganasan obat batuk destro. Pada mulanya hanya sekedar mencoba dan ikut-ikutan ingin mengetahui sejauh mana reaksi obat batuk batuk tersebut yang dikonsumsi secara berlebihan.

Saking bahayanya, obat batuk destroy dijual secara legal ditempat toko obat atau apotik yang tersebar di Kabupaten Karimun walaupun tidak ada larangan dari pemerintah perlu diwaspadai.
Obat batuk destroy dijual dengan harga terjangkau namun dampak yang ditimbulkan cukup luar biasa.

Mengingat apabila berlebihan pemakaian dalam hitungan puluhan bahkan ratusan butir dapat berujung pada ketergantungan, kecanduan bahkan hingga kematian.

Dalam bulan November 2012 ini saja, ada dua kejadian bagi anak remaja maupun yang sudah berumahtangga dikarenakan tidak memiliki uang untuk membeli obat destroy dalam jumlah yang banyak, sanggup melakukan tindakan criminal dan mencuri uang orangtuanya dalam jumlah jutaan rupiah.

Jika hal ini tidak diantisipasi dari saat dini dikhawatirkan akan menimbulkan persoalan baru yang menghinggapi anak-anak remaja di Kabupaten Karimun. Dan letak persoalan ini memang pada pengawasan orangtua. Setidak-tidaknya pemerintah harus peka dan punya kepedulian akan adanya penggunaan obat batuk destroy kendati dijual bebas (Legal).

Salah seorang warga Sungai Lakam bernama Asrizal (46) ketika ditemui media online www.riau-global.com Minggu (2/12) kemarin di Restoran Pantai Indah mengatakan cukup prihatin melihat anak usia sekolah secara berkelompok menggunakan atau memakai obat batuk destroy.

Apalagi dimalam minggu beberapa hari yang lalu dibelakang Salemba terbilang larut malam saya lihat anak-anak usia sekolah (remaja tanggung) berjalan sempoyongan seperti orang teller, ketika saya dekati dan bertanya pada salah seorang temannya mengatakan “kawan saya baru nelan destroy sebanyak 60 butir sekali makan, jelasnya sambil menggelengkan kepalanya.

"Ini cukup berbahaya bagi remaja dan ada yang berhenti dari sekolah, diharapkan Pemerintah setempat harus mengambil langkah guna mengatasi masalah yang akhir-akhir ini berkembang bukan berarti dilegalkan lalu tidak ada kepedulian akan nasib remaja-remaja di Karimun, buat apa kalau hanya punya lembaga A dan B jangan hanya pandai  membuat lembaga tetapi yang terjadi dilapangan saat ini haruslah ditanggapi, ungkapnya dengan nada bertanya.(Mas)


Related Posts

No comments: