Tim Penyidik KPK RI Sita Dokumen

Rumah Keluarga Neneng Digeledah


Pekanbaru,(Global)
Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI menggeledah rumah keluarga Neneng Sri Wahyuni di komplek Puskesmas Sail, Jalan Kampung Kelapa RT 01/RW 03 Kelurahan Sukamulia, Kecamatan Sial, Kota Pekanbaru, Jumat (22/6) kemarin.

Penggeledahan dilakukan tim penyidik KPK RI, terkait penyidikan kasus dugaan korupsi proyek pengadaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) tahun 2008, dengan tersangka Neneng Sri Wahyuni.

"Benar tim penyidik KPK RI melakukan penggeledahan di rumah keluarga Neneng di Pekanbaru terkait kasus Neneng," kata Johan Budi SP ketika dikonfirmasi Haluan Riau, Jumat (22/6) kemarin.

Rumah dari kakak Neneng Sri Wahyuni yang bernama Eny itu digeledah penyidik KPK RI selama 6 jam. Usai melakukan penggeledahan, tim penyidik KPK RI membawa koper dan karton menuju mobil Innova. Penyidik KPK RI yang melakukan penggeledahan di kediaman keluarga dari mantan Bendahara Umum DPP Partai Demokrat, Nazarudin tidak berkomentar.
Sebelumnya, KPK RI menangkap Neneng Sri Wahyuni di kediamannya di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan pada Rabu (13/6) lalu. Neneng diketahui masuk ke Batam, Kepulauan Riau (Kepri) dari Kuala Lumpur, Malaysia, melalui jalur ilegal.

Menurut KPK, Neneng sempat menginap semalam di Hotel Central Batam sebelum terbang ke Jakarta keesokan harinya. Bersama dengan Neneng Sri Wahyuni, KPK RI menetapkan 2 warga negara (WN) Malaysia, Muhammad Hasan bin Kushi dan Azmi bin Muhammad Yusof, sebagai tersangka karena diduga menghalang-halangi penyidikan kasus PLTS. Disampaikan Johan Budi, selain menggeledah kediaman keluarga Neneng. Tim penyidik KPK RI juga melakukan pemeriksaan terhadap Neneng Sri Wahyuni di Jakarta untuk menjadi saksi terhadap tersangka 2 WN Malaysia yang diduga menghalang-halangi penyidikan KPK RI terkait dugaan tindakpidana korupsi PLTS di Kemenakertrans RI.(Rgc-dar)