Operasional Secara Diam-Diam
Pekanbaru,(Global)
Kelicikan PT. Gerai Terpadu Indonesia (GTI) mulai terungkap. Pantauan wartawan, Kamis (22/11) di salah satu warung sub penyalur LPG 3 Kg, ternyata PT. GTI sudah mengirim rak 5 tingkat untuk kelengkapan bisnisnya.
Rak mini market 5 tingkat tersebut, juga tidak diberikan secara gratis kepada pemilik warung, namun dibebankan pembayaran secara bertahap kepada pemilik warung.
Salah satu warung yang dikunjungi wartawan, warung Yandri, yang terdapat di jalan KH., Wahid Hasyim, kelurahan Sumahilang, Kecamatan Pekanbaru Kota saat bincang-bincang mengatakan, rak tersebut benar kiriman dari PT. GTI.
"Ya, ini dikirimkan oleh PT. GTI. Rak ini dibayar secara cicilan perbulan. harganya Rp 1 juta rupiah. Baru rak, isinya belum,"ungkap Yandri kepada wartawan.
Dikatakannya, PT. GTI telah memasang rak di 9 warung dari 310 warung. Saat ditanya, diwarung-warung mana saja, Yandri juga tidak tahu pasti.
"Katanya kepada kami sudah 9 warung dikasihnya rak. Ya, kita yang dapat 1, yang lain belum,"katanya.
Selain itu, Yandri juga mengatakan, pihak PT. GTI akan mengisi warungnya dengan produk-produk unilever. Syaratnya, Yandri harus mengakuisisi produk-produk yang dijualnya.
Keterangan yang dihimpun wartawan sebelumnya, PT. GTI akan membayar semua prodek yang dijual diwarung itu, kemudian pemilik warung hanya menjualnya kembali ke pelanggan, sembarai PT. GTI memasok berbagai produk harian.
Hebatnya, PT. GTI tersebut bukan hanya sekedar tak berizin hadir di pekanbaru, tetapi dia telah melakukan penyalahan wewenang yang diberikan pemerintah kepada PT. Hesa Laras Cemerlang (HLC). Artinya, ketika PT. HLC diberi wewenang pemerintah dengan anggaran APBN sebagai konsultan LPG 3 KG di Kota Pekanbaru, PT. GTI malah menumpang dengan wewenang tersebut untuk melancarkan bisnis monopoli yang mirip konsep Alfa mart.
Sebelumnya, kepada wartawan www,riau-global.com sudah berjanji dengan korwil PT. GTI riau, Agus Salim untuk meminta konfirmasinya terkait izin PT. GTI dan penyalahagunaan wewenang terkait proyek pemerintah.
Namun, Agus Salim malah menyuruh datang kekantornya di Jalan Paus. Setelah datang ke sana, Agus Salim menghilang dan dihuubungi via telfon dan sms, dia tak pernah lagi mengangkat dan membalas sms.
anehnya, karyawan yang ditemui di Kantor PT. GTI mengaku tidak tahu dengan PT. GTI. Kata agus dalam telepon."Ya, datang aja ke kantor kami. nanti akan dibahas,"kata agus. diduga agus takut dan tahu kedoknya .(Lnl )
No comments:
Post a Comment