
BLH : Perlu Penelitian dan Uji Labor
Bengkalis,(Global)
Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bengkalis sejauh ini belum bisa memasikan apakah sungai Bukitbatu di Kecamatan Bukitbatu, benar-benar telah tercemar oleh limbah sejumlah perusahaan maupun aktivitas mengangkut kayu di sungai tersebut. Untuk membuktikannya, perlu dilakukan penelitian yang konprehensif serta uji labor.
Pernyataan ini sebagaimana disampaikan Kepala BLH Kabupaten Bengkalis H. Huzaini, Senin (23/7) petang kemarin, menyikapi adanya kemungkinan jika sungai Bukitbatu di Kecamatan Bukitbatu mengalami pencemaran. Dugaan pencemaran ini semakin kuat, karena beberapa tahun belakangan ini, masyarakat nelayan di sekitar sungai tersebut mengeluhkan karena minimnya hasil tangkapan ikan di sungai tersebut.
“Kemungkinan atau indikasi pencemaran itu ada, karena sungai itu dilalui oleh pompong (ponton) maupun tag boat milik perusahaan yang melakukan aktivitas pengangkutan kayu,” ujar Huzaini.
Disebutkan Huzaini, meski indikasi jika pencemaran tersebut bisa saja terjadi, karena sungai tersebut menjadi salah satu sarana transportasi untuk mengakut kayu milik perusahaan di kawasan tersebut (PT Arara Abadi, red), dan dikhawatirkan kulit-kulit kayu (limbah) yang diangkut jatuh kedalam sungai sehingga lama kelamaan terjadi pendangkalan. Namun untuk membuktikan apakah sungai tersebut nyata-nyata tercemar, harus dilakukan penelitian terlebih dahulu, termasuk melakukan uji labor terhadap sampel air sungai.
Menurut Huzaini, tercemar atau tidaknya sungai tersebut, juga harus dilihat dari daya dukung sungai itu sendiri. Dalam arti apakah daya dukung sungai benar-benar tidak mampu lagi untuk menahan limbah-limbah yang mencemarinya. Oleh sebab itu, terkait adanya sejumlah laporan yang diterimanya mengenai indikasi tercemarnya sungai Bukitbatu tersebut, pihaknya kata Huzaini mengaku telah meninjau ke lapangan. Namun karena keterbatasan peralatan, sehingga tidak memperoleh hasil yang maksimal.
Selain mengaku harus melakukan uji labor guna memastikan apakah ada pencemaran air di sungai Bukitbatu, termasuk sungai-sungai lain yang ada di Kecamatan Bukitbatu itu, pihaknya lanjut Huzaini mengaku telah menyurati perusahaan yang beroperasi di Bukitbatu untuk melakukan pembersihan terhadap sungai dari berbagai kotoran. “Kita sudah layangkan surat kepada perusahaan agar mereka membersihkan sungai dari sampah dan kotoran. Kita mengetahui jika sungai merupakan sarana transportasi, namun kebersihannya harus dijaga,” ujar Huzaini seraya mengatakan jika permintaan agar perusahaan membersihkan sungai ini, suratnya dilayangkan sekitar akhir 2011 lalu.(Rgc-di)
No comments:
Post a Comment