Sunardi Bacakan  Pandangan Komisi dengan Tertatih-Tatih

Pangkalan Kerinci,(Global)
Pengesahan APBD-P Kabupaten Pelalawan tahun 2012 yang dilaksanakan di Gedung DPRD Pelalawan,Selasa (2/10) kemarin, terkesan penuh dengan lelucon dan dipaksakan.

Rapat Paripurna pengesahan APBD-P Pelalawan yang dihadiri 23  Anggota DPRD Pelalawan itu, terlihat dari segi persiapan baik mengenai pakaian dan juga tentang hasil pandangan komisi yang disampaikan masing komisi terkesan amburadul.Seperti  pandangan Fraksi Golkar yang dibacakan oleh juru bicaranya,  Sunardi  yang terlihat tertatih-tatih  sehingga membuah hiruk pikuk dan penuh tawa ria. Dan yang  ironisnya lagi, para anggota DPRD Pelalawan yang dari pagi itu terkesan akan menantang RAPBD malah terbalik dan akhir bungkam. Dan bisa dikatakan ada apa dengan anggota DPRD Pelalawan ?.

Sementara itu Fraksi Demokrasi Pembangunan yang dibacakan jubirnya, Anas badrun menyampaikan  RAPBD-P Kab Pelalawan tahun 2012, bisa disetujui dengan catatan sebagai berikut, pelaksanaan anggaran sudah bisa dilaksanakan kecuali menyangkut dengan pembayaran hutang piutang negara terhadap kontractor sebesar 29 M dan  terkait dengan pembebasan lahan teknopolitan harus mengacu kepada aturan dan undang –undang yang berlaku. Kalau ganti rugi kepada siapa dibayarkan, pembebasan lahan siapa yang punya lahan ,sehingga nanti dikemudian hari tidak ada lagi hal hal yang akan menjadi permasalahan,ujar Anas Badrun.

"Bagi kita masyarakat Pelalawan ini , kita boleh bercita cita setinggi langit tapi mari kita ukur bayang- bayang kita dulu , jangan nanti bangunan yang kita buat itu membingungkan kita , jadi dalam hal ini untuk menjalankan APBD-P ini kita harus penuh kehati- hatian dan transparan," tuturnya .


Bupati Pelalawan HM Harris dalam pidato penyampaian RAPBD-P Pelalawan dihadapan anggota DPRD Pelalawan menyampaikan, ucapan  terimakasihnya  kepada anggota DPRD yang telah bersusah  payah membahas RAPBD-P  menjadi ABDP-P tahun 2012,meskipun dipaksakan dalam hal ini perlu kita sikapi bahwa dengan paripurna luar biasa ini menunjukan  kebersamaan dan kepedulian kita dalam membangun daerah kita ini. Perbedaan pendapat dalam pembahasan itu adalah demokrasi karena beda pendapat itu bukan perpecahan tapi menciptakan suatu kemajuan , nah dengan adanya hal seperti ini kita puas karena kinerja esekutif maupun legislatif  semakin terlihat,ujarnya lagi.

Salah seorang tokoh pemuda yang tidak namanya disebutkan kepada www.riau-global.com menyayangkan  sikap anggota DPRD Pelalawan yang tidak tetap pendirian. Dari awalnya,mereka itu anggota DPRD itu menantang akan walk out dari sidang tetapi kenyataan bungkam,jelas tokoh pemuda itu. Sehingga dapat dikatakan ada apa dengan anggota DPRD Pelalawan kita itu, jelas Tokoh Pemuda itu lagi. turnya .(Is)