Bengkalis,(Global)
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten
Bengkalis akhirnya menyetujui dan menerima Laporan Pertanggungjawaban (LPj)
Bupati Bengkalis terhadap penggunaan APBD Tahun Anggaran (TA) 2011
untuk disahkan menjadi Peraturan Daerah (Perda). Dari 6
(enam) fraksi di DPRD Bengkalis, 1 (satu) fraksi yakni Gabungan Laksamana awalnya sempat menolak dan akhirnya menyetujui LPj 2011 itu untuk disahkan.
Dihadiri sekitar 31 Anggota DPRD Bengkalis, sidang paripurna yang dilangsungkan, Selasa (9/10)
sempat molor selama sekitar 3 jam dari jadwal awal. Rapat Paripurna pengesahan LPJ Bupati TA 2011 itu dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Bengkalis
Jamal Abdillah dan dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten
Bengkalis Asmaran Hasan yang mewakili Bupati Herliyan Saleh. Tamp
ak juga hadir sejumlah pejabat teras di lingkungan Pemkab Bengkalis serta
Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda).
Melalui Juru Bicara Pansus LPj Bupati Bengkalis terhadap penggunaan APBD TA
2011, Rismayeni mengungkapkan, ada 3 (tiga) catatan penting yang harus
segera ditindaklanjuti oleh Pemkab Bengkalis.
Seperti asset milik
Pemkab Bengkalis harus didata secara akurat yang bergerak maupun tidak
bergerak baik yang berada di wilayah atau di luar Kabupaten Bengkalis.
Karena jika tidak dituntaskan, menjadi dampak terhadap opini BPK RI
seperti TA 2011 yang dinyatakan disclaimer.
Kemudian, juga menyoroti terhadap sejumlah penyertaan modal yang
dinilai gagal harus diambil langkah tegas, seperti penyertaan modal
terhadap Koperasi Tengganau Mandiri di Mandau yang sampai saat ini
belum jelas manfaatnya. Sehingga akan merugikan pemerintah itu
sendiri.
Rismayeni yang berasal dari
Fraksi Demokrat itu juga menyebutkan, pemerintah
harus memperhatikan strategi pembangunan di tahun-tahun mendatang.
Pansus mengingatkan per akhir tahun serapan anggaran harus
direalisasikan secara maksimal. Seperti perencanaan pembangunan
sebaiknya dilakukan sebelum tahun anggaran baru berjalan.
Rapat paripurna LPj Bupati APBD 2011, dihadiri 5 (lima) fraksi yakni Demokrat,
Golkar Plus, Koalisi Reformasi, PDIP Plus dan Fraksi PKS menyetujui
dan menerima LPj Bupati APBD 2011 disahkan menjadi Perda. Sedangkan
Fraksi Gabungan Laksamana menolak untuk menyetujui laporan keuangan
tersebut, dengan alasan opini disclaimer dari BPK RI karena
pengelolaan asset milik Pemkab Bengkalis yang belum maksimal.
Dengan tidak setujunya Fraksi Laksamana, akhirnya pimpinan sidang
menyekor selama sekitar 10 menit untuk melakukan rapat antar ketua
fraksi. Pada akhirnya, setelah dirundingkan didapat kata sepakat keenam fraksi sepakat menyetujui dan menerima LPj
tersebut.
Data tambahan yang dikutip dari www.
riauterkini.com, Pemkab Bengkalis TA 2011 lalu, mengalami surplus
sebesar Rp 776,5 milyar. Karena terjadi realisasi pendapatan yang
lebih besar dari realisasi belanja. Sehingga menimbulkan Sisa Lebih
Penggunaan Anggaran (SilPa) APBD TA 2011 menjadi tinggi atau sebesar
Rp 1,6 trilyun.
Secara rinci target Pendapatan Kabupaten Bengkalis Tahun 2011 adalah
sebesar Rp 2,6 trilyun dan terealiasi sebesar Rp 3,5 trilyun. Ini
berarti Pendapatan Kabupaten Bengkalis tahun 2011 melebihi sebesar
132,32% dari target yang ditetapkan.
Angka tersebut dicapai dari hasil Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar
Rp 216 milyar, Dana Perimbangan sebesar Rp 3,1 trilyun dan Lain-lain
Pendapatan yang sah sebesar Rp 146 milyar.
Selanjutnya, mengenai Belanja Daerah, dengan anggaran sebesar Rp 3,4
trilyun yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung
tercatat realisasi sebesar Rp 2,7 trilyun. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa pada tahun 2011, Pemerintah Kabupaten Bengkalis
mengalami surplus sebesar Rp 776,5 milyar.
Kemudian, Pemkab Bengkalis telah menerima penerimaan pembiayaan Rp
1,1 trilyun, dan juga melakukan akti
vitas pengeluaran pembiayaan
sebesar Rp 319,6 milyar sehingga pembiayaan netto pada tahun 2011
adalah sebesar Rp 835,7 milyar. Dengan demikian Sisa Lebih Penggunaan
Anggaran (SiLPA) Kabupaten Bengkalis adalah sebesar Rp1,6 trilyun yang
didapat dari penjumlahan surplus sebesar Rp 798,8 milyar dan
pembiayaan netto sebesar Rp 835,7milyar.(Rgc)
No comments:
Post a Comment