
"Lapangan Tembak Riau Tidak Layak Dipakai"
Pekanbaru,(Global)
Sungguh ironis, dihari kedua pemakaian lapangan menembak secara resmi PON XVIII, Riau, keadaan masih saja memprihatinkan. Dimana Lampu penerangan alias listrik tidak ada mengakibatkan pada Kamis (13/09) seluruh pertandingan yang akan diperlombakan terpaksa ditunda.
Seperti diketahui Lapangan menembak PON XVIII yang banyak menyeret anggota DPRD Riau keranah hukum,memang diakui tidak layak untuk dipergunakan.legislatif ke permukaan hukum tersebut, sebenarnya sudah diakui tidak layak pakai.Tetapi karena warmah Provinsi Riau akhirnya venue tersebut tetap saja dipakai dengan kondisi ala kadarnya.
Meskipun memalukan tetapi venue tetap saja dilakukan pertandingan secara resmi pada hari Rabu dan Kamis kemarin.
Pantauan wartawan, adapun pertandingan yang ditunda karena tidak tersedianya penerangan (Listrik) diantaranya, 50 meter Rifle prone putra, relay 1 dan 2, 10 meter air pistol putra, relay 1 dan 2. Padahal kedua pertandingan tersebut adalah penentuan laga alias final.
Dijelaskan juri banding menembak PON Riau, Silvia Gani kepada sejumlah wartawan, bahwa keadaan tidak bisa dipaksakan.
Dijelaskan Silvia, karena tidak memadai penerangan makanya solusi satu-satunya terpaksa pertandingan ditunda dululah.
"Kita tak bisa berbuat banyak, karena kondisi seperti ini, ya harus ditunda dengan konsekwensi pertandingan berikutnya menjadi molor," ungkap Ketua Komisi Perwasitan PB Perbakin itu.
Saat ditanya pengalaman sebelumnya terhadap masalah yang menimpa kondisi PON Riau, khusus cabor Menembak, Silvia hanya melemparkan senyum kepada wartawan.
"Ya, kondisinya begini, aku ngejalanin aja. Membantu menyukseskan. Meskipun susah," ungkapnya lagi.
Persoalan tersebut, dapat dimaklumi oleh berbagai kontingen yang pada sudah menyiapkan atlet-atletnya, sedangkan kalau protes harus menyediakan uang Rp 500 rb.
Pasalnya, keputusan panitia memungut biaya bagi kontingen yang berani melakukan protes.
"Tidak harus dikomentari lagi, kita harus makluimi aja. Kita tunggu aja sampai besok. Mudah-mudahan tidak gelap,"kata Salim, seorang atlet asal kalimantan timur.
Tidak hanya sampai disitu, para kontingen tamu juga mengeluhkan persoalan air dan kebersihan toilet dilokasi lapangan tembak. Pasalnya, saat keran dibuka, pasir pun keluar.
Sedangkan kondisi toilet bangunan baru dipakai tersebut, sangat kotor dan berserakan.
"Susah ke toilet. Saat membuka keran, eh rupanya pasir yang keluar," kata Siwanto, yang mengaku dari Jawa Timur.
Padahal, Mentri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andy Malaranggeng mengatakan lapangan menembak tersebut sudah aman dan baik dipertandingkan, saat kunjungannya kemarin pagi.
Dan sebelumnya, Teknikal Deligate lapangan menembak Riau, Sita mengaku bahwa pihaknya sudah 3 kali mengirimkan surat ke PB Perbakin, KONI pusat, PB PON, dan Gunernur Riau, Rusli Zainal tentang kondisi tersebut.
Tetapi pihak-pihak yang disampaikan diatas tetap ngotot agar lapangan menembak tetap dipergunakan.Kendati, berbagai persoalan memalukan mencoreng marwah Riau sebagai Tuan Rumah PON.(Py)
No comments:
Post a Comment