Diduga Hakim Maupun Wasit Jadikan PON Sebagai Ajang Bisnis

Pangkalan Kerinci,(Global)
PON Ke XVIII yang dilaksanakan di Provinsi Riau adalah salah satu iven yang terburuk bagi KONI. Pasalnya, dalam pelaksananya lebih mendepankan materi dari pada moral. PON yang seyogyanya untuk sarana mencari bibit-bibit olah raga pada tingkat Asean dan International ternoda oleh ulah hakim dan wasit yang tidak profesional pada bidangnya.
Kejadian perusakan peralatan seperti Komputer,pelemparan kursi,pelemparan botol minuman, bahkan arogansi pihak keamanan pada seorang pelajar MTS Pelalawan pada pada pertandingan tinju beberapa waktu lalu, merupakan bukti nyata ketidak beresan pelenggaraan PON XVIII di Provinsi Riau.
Menurut beberapa official dan manager beberapa daerah yang sempat ditemui wartawan di Pangkalan Kerinci mengungkapkan keluhannya, PON XVIII adalah pon yang menyakitkan dan mengecewakan bagi kami pada PON ke XVIII ini penuh ajang materi bukan untuk mengangkat moralitas bangsa.
Kegiatan ini banyak merugikan bagi kami terutama para atlit yang kecewa terhadap keputusan hakim yang tidak memihak,jels Official yang tidak mau namanya disebutkan itu.Dan bisa dikatakan atlit kita kalah bukan pada pertanding tetapi dikalahkan oleh hakim,maka bisa kami katakan PON XVIII adalah pon yang terjelek sebelumnya,ujar official itu lagi.
Bahkan beberapa atlit tinju yang sempat ditemui juga mengungkapkan kekecewaan,dalam iven tinju hal seperti ini maka sudah lumrah bagi para hakim untuk mengambil kesempatan dalam kesempitan.
"Sebagus apapun kita bertarung diatas ring tanpa ada "pelicinnya" kepada mereka (hakim red) itu belum tentu kita akan dimenangkan dan bisa saja orang yang sudah babak belur bisa jadi menang,"ungkap atlet yang juga tidak tahu namanya itu.
Menurut Basri (4)),salah masyarakat Pelalawan pemerhati tinju ketika ditemui mengatakan, PON XVIII di Provinsi Riau terutama pada pertandingan tinju merupakan perseden terburuk pada pelaksanan sebelumnya.
Seperti adanya kekecewaan penonton sampai kepada atlit bahkan sampai adanya penganiayaan oleh pihak keamanan terhadap anak sekolah dan terjadinya hal ini adalah dikarenakan hakim maupun wasit lebih mengedepankan materi dari pada moral,sesal Basri.
Makanya kedepan kita berharap siapapun sebagai tuan rumah marilah tunjukkan sportifitas baik dari panitia , hakim/wasit dan atlit sehingga dalam acara tidak terjadi keributan seperti sekarang ini, tuturnya .(Is)
No comments:
Post a Comment