Arrow

MENUJU RIAU 1//////////////////////////////

MENUJU RIAU 1//////////////////////////////


Mewisuda, Acara Tradisi SD 035 Tarai Bangun

Posted by Unknown ~ on ~ 0 comments

Setengah Jumlah Siswa di Tambang Ada di Tarai Bangun dan Kualu

Kampar,(Global)
Menjelang diumumkannya hasil Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Dasar yang dipastikan akan dilaksanakan pada  pertengahan bulan Juni 2012 mendatang, hampir setiap hari ada sekolah yang mengadakan acara perpisahan. Bahkan dalam satu hari ada dua atau tiga sekolah di Tarai maupun Kualu mengadakan acara perpisahan siswanya.
Hal yang sama juga dilaksanakan di SD/TK Negeri Satu Atap  035 Tarai Bangun yang dilangsungkan pada hari Kamis(31/5) lalu.

Ada yang menarik ditampilkan dalam acara perpisahan itu, yaitu para siswa yang akan dilepas tersebut semuanya memakai pakaian toga, sehingga acara bisa dinamakan dengan  “mewisuda siswa” yang merupakan angkatan ke IV sekolah tersebut.

Hadir dalam acara tersebut  Kepala Uptd Tambang yang diwakili  Korwas Drs.Zamzamir, Kepala Desa Tarai Bangun yang diwakili Kaur Desa Hamunar, Pengurus Komite, para Kepala Sekolah SD se Gugus Dahlia Tarai Bangun dan juga Kepsek SD dari Desa Kualu, tokoh masyarakat dan undangan lainnya.

Dalam sambutannya,  Kepsek SD Negeri 035 Tarai Bangun, Damuri Arifin.S.Pd mengatakan, bahwa sekolahnya tetap mempertahankan tradisinya untuk melepas siswa ke sekolah lanjutan dengan cara mewisudanya. Hal ini dilakukan sekolahnya,  agar timbul niat bagi siswa tersebut untuk terus melanjutkan pendidikannya dan tidak putus ditengah jalan.

Disampaikan  Damuri, dengan memakai toga seperti mewisuda para sarjana, maka mereka diharapkan bisa mempunyai cita-cita yang tinggi, apalagi saat ini pemerintah telah memprogramkan wajib belajar sembilan tahun sampai setingkat SMP yang dibantu oleh dana BOS, dan tidak tertutup kemungkinan nantinya  seperti propinsi  lain wajib belajar ditingkatkan menjadi 12 tahun setingkat SMU/SMK.

Diteruskannya,  saat ini sekolahnya menghadapi kendala kekurangan ruang kelas, karena kelas yang tersedia hanya lima, sementara rombongan belajar terdiri dari 12 rombel, maka untuk mensiasati hal tersebut pihaknya terpaksa membuka kelas pagi dan sore hari.

"Saat ini sekolahnya mendapatkan tambahan dua ruang kelas baru, tetapi untuk Taman Kanak-Kanak Satu Atap, yang sumber dananya dari APBD Propinsi Riau.” Saat ini ruang kelas TK ada dua kelas, dan rencananya ditambah dua ruang kelas baru lagi yang dananya berasal dari APBD Propinsi Riau, dan kita patut mensyukuri hal ini karena sekolah kita mendapat bantuan,” ungkapnya dengan wajah tersenyum.

Sementara itu, Drs.Zamzamir  menyatakan bahwa setengah dari jumlah siswa yang ada di Kecamatan Tambang berada diwilayah Desa Tarai Bangun dan Desa Kualu. Menurutnya, hal ini tidak terlepas dari wilayah tersebut yang berbatasan langsung dengan Kota Pekanbaru, dan merupakan daerah pemukiman yang cukup padat.

Disampaikannya, hampir seluruh sekolah yang ada diwilayah Tarai Bangun dan Kualu menghadapi kendala yang sama yaitu kekurangan ruang kelas, sementara menurut informasi jumlah ruang kelas yang diusulkan sekolah di Kabupaten Kampar ada sebanyak 500 ruang kelas baru, sementara yang baru bisa dipenuhi baru sekitar 40 ruang kelas.

Penambahan jumlah murid dan jumlah ruang kelas sudah tidak seimbang, yaitu pertambahan siswa menurut deret  ukur sementara pertambahan ruang kelas menurut deret  hitung. Untuk mengatasi hal tersebut  sekolah dapat saja meminta bantuan pembangunan pada pemerintah provinsi atau pusat melalui dana  APBD Propinsi dan APBN Pusat,sebut Zamzamir.(Rgc-No)


Related Posts

No comments: