Arrow

MENUJU RIAU 1//////////////////////////////

MENUJU RIAU 1//////////////////////////////


Dewan Minta Polresta Transparan Proses Kasus Judi Gelper

Posted by Unknown ~ on ~ 0 comments



Pekanbaru,(Global)
Anggota Komisi I DPRD Pekanbaru, Yose Saputra kepada wartawan,Selasa (01/05) kemarin mengatakan,agar pihak Polresta Pekanbaru harus transparan dalam menangani kasus perjudian Gelangang Permainan (Gelper) yang terjadi Arena 88 Zone Citra Plaza Pekanbaru.Untuk itu ditegaskannya, agar pihak Polresta untuk tidak ada tebang pilih dalam memproses kasus tersebut.


Menurut Politisi Golkar Kota Pekanbaru itu, setelah dilakukan penangkapan terhadap pemain dan pemilik arena permainan judi di 88 zone,seharusnya ditindak sesuai dengan aturan yang ada, tanpa ada toleransi dan tawar menawar. Karena diketahui sejauh ini, setelah adanya penangkapan dan pengrebekan dilokasi gelper, tidak diketahui siapa pemilik dari 88 zone, kan aneh,sesalnya.



"Kita harus menghargai dan hormat terhadap proses hukum yang dilakukan Polresta Pekanbaru dalam menangani kasus Judi Gelper ini, namun kita minta Polresta Pekanbaru dapat transparan dalam memproses kasus judi di Arena 88 Zone Citra Plaza,"ungkapnya dengan tegas.


Hingga saat ini, timbul tanda tanya besar dalam benak masyarakat, terutama saya sendiri sebagai wakil rakyat.Setelah ditangkap terhadap pemilik tempat judi itu, namun hingga saat ini, pemiliknya tidak kunjung ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak Kepoliisan. Padahal, tempat tersebut sudah terbukti menyalahi izin karena menyediakan judi Gelper,katanya sambil bertanya heran.



"Kita tahu pemilik 88 Zone itu Gunawan, mengapa dia tidak ditetapkan sebagai tersangka, sementara diarena Gelper yang digrebek di tempat lain, pemiliknya langsung ditetapkan sebagai tersangka. Seperti Atong pemilik Bingo dan Asiong pemilik Dinasty Game," terangnya.



Ditambahkan Yose, keberadaan judi Gelper ini memang sangat perlu mendapat perhatian serius pemerintah. Sebab, Gelper yang seharusnya dimainan oleh masyarakat sebagai hiburan keluarga, namun menjadi ajang judi oleh sekelompok masyarakat tertentu. Jika hal itu dibiarkan, maka tamu yang akan datang ke Pekanbaru ketika akan menghadiri pergelaran PON ke XVIII pada September mendatang, membuat Pekanbaru buruk dalam pandangan pendatang.(Rgc-bi)


Related Posts

No comments: