Pekanbaru,(Global)
Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menargetkan fenomena alam gelombang Bono di Kabupaten Pelalawan, Riau menjadi destinasi wisata selancar berskala internasional pada 2015.
Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Firmansyah Rahim, Kamis (31/5) , mengatakan pihaknya saat ini sedang membuat
masterplan atau rencana induk untuk merealisasikan target tersebut.
"Di dalam
masterplan tersebut tentunya akan disiapkan tata ruang kawasan Teluk Meranti. Mana yang untuk pengembangan dan mana yang untuk konservasi agar fenomena alam (di Kecamatan Teluk Meranti) itu berkelanjutan," katanya pada
focus grup discussion dengan tema
Membangun Kesepahaman dan Kesepakatan Bersama dalam Upaya Pengembangan Wisata Bono menjadi Ikon Wisata Internasional di Hotel Pangeran, Pekanbaru.
Bono merupakan gelombang mencapai enam meter yang timbul dari pertemuan arus Sungai Kampar dari hulu dan pasang air laut di bagian hilir. Pemeliharaan daerah konservasi ini sangat penting bagi kesinambungan gelombang Bono.
Menurutnya, hal itu penting, karena investor bersedia menanamkan modal jika arus gelombang Bono bisa bertahan minimal hingga 60 tahun ke depan.
Pemerintah, lanjut Firmasyah, tidak bisa sendiri mengembangkan potensi Bono dan butuh keikutsertaan investor dan berbagai pihak swasta lainnya. Oleh karena itu, diharapkan pemerintah daerah memberi kemudahan kepada investor tekait perizinan agar mereka mau ikut membangun infrastruktur di Teluk Meranti.
Infrastruktur jalan sejauh 90 kilometer dari Pekanbaru menuju Teluk Meranti, ujarnya, harus menjadi prioritas. Begitu juga ketersediaan listrik dan air bersih yang menjadi kebutuhan dasar. "Investor akan ragu menanamkan modalnya di Teluk Meranti jika ketiga hal itu tidak segera disiapkan," jelasnya.(Rgc-Mi)
No comments:
Post a Comment